Jumat, 27 November 2015

Pecinta jarak jauh (ldr) part 6

Setelah atufa mengetahui kalau zeeshan tidak seiman lalu ia memutuskan untuk tidak membuat zeeshan menunggu dan mengharapkannya, tapi ia mencoba perlahan agar zeeshan tidak tersakiti olehnya.
Zeeshanpun  mengirim pesan, “hai, kekasihku, kau sedang apa”  lalu atufa ketakutan dan membalasnya. Saat melihat atufa yang agak berbeda lalu zeeshan bertanya “kenapa kau terlihat berbeda saat selesai ramadhan”  lalu atufa menjawab “hm,,,,hm,,hm,,, tidak ada yang berubah zeeshan ok, semuanya baik-baik saja”
Saat atufa siap membantu ibunya bekerja lalu ia beristirahat dan aimal teman ahsan mengirimnya pesan, dia memberitahu atufa kalau ahsan juga pernah menceritakan ketika ia menelfon atufa setelah berapa bulan putus, dan atufa selalu menanyakan kabar ahsan pada temannya itu “bagaimana kabar ahsan? Apakah ia baik-baik saja, tolong jangan beritahu ia kalau aku menanyakan kabarnya” karna atufa mengetahui kalau ahsan mempunyai masalah dengan kesehatan di otaknya, dan dulu ketika ahsan hendak ke dokter dan sakitnya kambuh ia memberitahu atufa , dan anehnya atuva juga memimpikan ia sakit sebelum ia memberitahu.
ahsan baik-baik saja atuva, kau jangan khawatir, sebentar lagi dia menuju kerumahku” lalu atuva senang mendengarnya walau ia tak berbincang dengan ahsan “atuva, ahsan sedang menuju kemari, aku harus menutup ponselku, ok” lalu aimal pergi menemui ashsan.
Atuva sangat menyayangi ahsan, apalagi kalau ahsan bilang ia sakit, atuva sangat gelisah. Saat bulan ramadhan lalu ahsan mengirim pesan dan bertanya tentang pusanya atuva dan atuva bertanya kembali “bagaimana dengan puasamu ahsan?”  ahsan menjawan “aku meninggalkan sehari”  lalu tumbul pertanyaan “kenapa kau meninggalkannya?”  ahsan menjawab “karna pendarahan”  lalu atuva sedih ia menangis “ tapi kenapa? Tolong jelaskan ?”  lalu ahsan menjelaskan “ oh, atuva pliz, aku hanya pendarahan biasa saat aku menyentuh mulutku lalu kukuku mengenai lidahku dan terluka lalu aku berdarah” atuvapun lega.
Ketika aimal kembali lalu ia berbincang kembali dengan atuva, Lalu atuva bertanya tentang kehidupan ahsan yang mendalam, aimal mengatakan kalau ahsan itu lelaki yang sederhana dan rumahnya kecil tidak besar, dia cepat marah dan tidak banyak bicara tapi ia memiliki wajah yang sangat tampan dan hati yang baik, lalu atuva bertanya kalau kenapa ahsan mempermainkan perasaan atuva, dan aimalpun mengatakan kalau ia tidak mengetahui kenapa ahsan mempermainkannya tapi pada kenyataan ia adalah pemuda yang baik.
Keesokan hari atuva mengganti nomor ponselnya dan mencoba berpura-pura salah mengirim pesan kepada aimal, lalu aimal tidak keberatan dan mereka berteman, atuva memerankan namanya sebagai “Shakeera”. Atuva bertanya kalau apakah aimal punya teman di Indonesia lalu aimal menjawab ia dan namanya atuva dan atuva dulu adalah kekasih temannya, lalu atuva berpura-pura syok dan bertanya oh ya, lalu aimal mengatakan tapi mereka sudah putus tapi atuva masih mencintainya , lalu atuva bertanya “oh yah, apakah temanmu yang bernama ahsan itu masih mencintai gadis yang bernama atuva itu”  lalu aimal berdiam lama dan menjawab “ yah, ahasan juga mencintainya” lalu atuva sedih  “kenapa ahsan bilang kalau ia tidak mencintaiku lagi dan ia juga bilang kalau ia tidak mencintaiku ia tidak serius aimal juga bilang kalau ahsan punya pacar baru disana dan ahsan tidak mencintainya, tapi mengapa dulu ia meyakinkannku, oh tuhan yang mana harus kupercaya.´Lalu ia langsung mematikan ponselnya.
Setelah sekian lama ahsan tidak lagi mengirimnya pesan ia hanya bisa bertanya kepada aimal. “aimal, bagaimana dengannya hari ini”  lalu aimal menjawab “atuva hari ini ia keluar kota bersama ayahnya, mungkin lama ia disana”. Beberapa  hari ia bertanya lagi “aimal, bagaimana dengannya”  lalu aimal menjawab “atuva, aku sedang marah dengannya saat ini, ia telah mengabaikanku, ia tak peduli padaku”.

Atuva sangat merindukan ahsan, namun ia takut mengirim pesan karna ahsan selalu mengabaikannya saat ia mengirim pesan, lalu ia mencoba mengirim “hi”  ah”sanpun membalas namun ketika ia bertanya kabar namun ahsan tak menyanyainya  kembali saat ia bertanya bagaimana berjalan hari-hari ahsan, namun ahsan hanya menjawab “nothing” atuvapun kesal dan tak mengirimnya lagi sampai kapanpun, ia juga berjanji untuk tidak mengiriminya lagi.
Share:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Copyright © the love story | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com