Kembali
pada zeeshan, zeeshan merasa atuva sedang menghindarinya, lalu ia mengirimnya
pesan
“atuva, apakah, saat kau mengetahui
kepercayaanku berbeda denganmu kau masih mencintaiku”
Atuva
bingung harus menjawab apa lalu ia mengatakan kalau ia menyayanginga agai ia
tidak sedih “zeeshan, aku menyayangimu
dan mencintaimu, tapi,,,” zeeshan
bertanya kenapa “tapi kenapa” atuva takut memberitahunya “aku takut, karna disini berbeda ajaran
dengan di tempatmu, kami harus menikah dengan orang yang seiman” zeeshanpun gelisah dan sedih.
Zeeshan
mengerti tentang atuva kalau ia takut lalu zeeshan juga jmencoba
menghindarinya.
Lalu
atuva merasa kenapa dia merasa sepertinya tidak bisa mencintai yang selain
ahsan, pasti saja ada masalah ,begitu juga dengan ahsan kenapa ahsan selalu
putus dengan pacarnya dan mereka saling merindui, dan kenapa ahsan selalu
merinduinya ketika sudah punya pacar.
Atuva
hanya berharap jika suatu saat nanti setelah iamenikah dan begitu juga ahsan
tidak ingin saling melupakan, hatinya berkata
“Ahsan, jangan pernah lupakan aku jika kau sudah menikah nanti, aku tidak
akan melupakanmu jika aku sudah menikah nanti, aku akan menyimpan foto-fotomu
dan suaramu, aku akan mengingat kalau dulu aku pernah sangat mencintaimu, dank
au adalah cinta pertamaku,”
Nah,,
hingga saat ini ahsan tidak pernah mengiriminya pesan lagi, ntah bagaimana ia
sekarang atuva tidak mengetahuinya.
“Ketahuilah bahwa jika memang
benar-benar mereka berjodoh maka suatu saat mereka akan bersama walau jarak
yang jauh untuk ditempuh dan butuh pengorbanan yang begitu besar, tak mudah
untuk ahsan meraihnya melainkan cukup sulit, namun atuva hanya berpasrah kepada
tuhan, ia hanya berharap suatu hari kalau ahsan akan datang jika benar-benar
mencintainya dan jika ahsan benar-benar tidak bisa hidup tanpanya, tapi jika
Ahsan bukan jodohnya atuva berharap kalau ahsan tidak melupakannya walau
sebagai teman biarpun mereka tidak pernah bertemu.”
Tunggu
cerita selanjutnya !!!